Senin, 26 Maret 2012

Jalan-jalan semibackpacker ke Eropa - Luxembourg

Hawa dingin dan tetesan hujan menyambut kedatangan saya di Luxembourg. Yup, ini dia negara ketiga yang menjadi tujuan perjalanan saya. Gambaran saya mengenai Luxembourg adalah sebuah negara yang kaya, tingkat kemampuan ekonominya tinggi, sehingga biaya hidup di negara ini cukup mahal bahkan diantara negara Eropa lainnya. Berbagai mobil mewah hilir mudik di jalan raya dan bank-bank swasta menjadi pilihan bagi banyak orang kaya di dunia untuk menyimpan uangnya dengan "aman".
Meskipun sedikit yang saya ketahui tentang Luxembourg, saya tetap memutuskan berkunjung ke negara ini karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Belgia.
Kali ini saya menginap di Campanile Hotel. Saya menunggu bis di jalurnya, depan stasiun. Menurut keterangan di internet sih daerahnya dekat dengan pusat kota, tetapi begitu saya naik bis dan sudah melewati beberapa pemberhentian dan tidak kunjung sampai, saya bisa katakan ini tidak dekat dengan pusat kota. Tunggu punya tunggu akhirnya saya sampai juga di tempat tujuan saya.
Tidak kalah parnonya dengan di Belgia, begitu turun dari bis, saya tengok kiri tengok kanan, tidak ada rumah penduduk. Oh My God yang kedua. Udah mikir massacre dah nih..massacre.. Sejauh mata saya memandang yang keliatan hanya pohon-pohon tinggi besar yang berkumpul membentuk hutan gelap. Sambil geret-geret koper saya melihat plang hotel sudah kelap-kelip memandu saya, Puji Tuhan! Lebih lega lagi ketika saya melihat ada sebuah restoran Chinesse berdiri tepat di samping hotel,  saya pikir gak massacre lah kalo ada restoran segala..aku harap. hiiii serem amat.
Sampai di dalam hotel saya tidak terlalu kecewa, setelah jarak yang katanya dekat dan daerah yang tampaknya creepy, akhirnya ada juga yang menghibur sedikit. Suasana hotelnya gak menyeramkan seperti di luar, petugasnya pun ramah, membuat hati saya jadi lebih tenang. Akhirnya saya berhasil check in. Saya taruh barang-barang dan kemudian segera menyerbu resto chinesse yang ada di samping untuk membalas rasa takut saya (apa hubungannya yah..hehehe). Setelah kenyangpun saya balik ke hotel untuk istirahat..nice dream..rrRrr..


 

Gud monning..! Pagi ini gak kalah dingin ternyata dari kemarin malem. Kabut tipis yang menyelimuti hutan tidak menjadi penghalang niat saya untuk melihat-lihat daerah sekitar. Bagi saya, hutan atau taman adalah tempat yang misterius yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dijelajahi (pagi-pagi aja brani ngomong begini..hihihi).
Seperti terlihat pada gambar di atas, pohon-pohon tinggi besar seperti ini yang berjejer rapi di sepanjang jalan, yang saya lihat kemarin malam ketika turun dari bis. Bisa dibayangkan dong gimana kalo gambar langitnya itu gelap gulita, hanya lampu penerang jalan yang berbaik hati menemani langkah saya menuju hotel. Jadi jiper kriper lah saya :P . 
Tapi tampaknya tidak sesangar itu jika dipagi hari. Pepohonan itu malah terlihat begitu indah dan romantis di tengah daun-daun yang gugur. Ada kesan suram dan sepi, tapi tetap kuat berdiri bahkan sampai tumbuh tunas lagi. huhuhu malah jadi sendu. ok deh cabs ke titik lainnya aja, lama-lama liatin po'on malah jadi melow



Hap..hap..hap dua tiga langkah..halte bis semalam terlampaui..hehe. Kalau dalam keadaan terang, memang segala sesuatu bisa terlihat lebih jelas yah. Ternyata jantungnya daerah ini berada tepat di belakang saya, airport internasional Luxembourg berikut perkantorannya. Padahal semalem saya udah berprasangka buruk (lagi, setelah kejadian di Belgia) dengan daerah ini. Saya pikir kayak film texas massacre lah, The hostel lah, gak taunya daerah penting..hihihi. Yah efek kebanyakan nonton film hollywood.
Setelah puas menjelajahi daerah ini, saatnya saya mandi dan be'beres barang di kamar untuk terus check out.


  
Selesai check out..! Sekarang saya akan melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat bernama Grund yang merupakan kota tuanya daerah ini dan juga Grand Palacenya Luxembourg.


Dari Campanile Hotel saya naik bis seperti kemarin malam yang membawa saya lagi ke stasiun kota. Sesampainya di stasiun saya menitipkan koper dulu di tempat penitipan. Bayarnya kurang lebih 6euro untuk seharian.
Menyusuri kota dengan berjalan kaki sangat mungkin di daerah ini. Karena luas negaranya yang tidak terlalu besar, objek wisata utama yang ada juga tidak terlalu jauh letaknya dari pusat kota. Dan petualangan di Luxembourg pun dimulai...


Hmm..meskipun ini Luxembourg, tapi begitu saya liat ada bendera Inggris, tetep aja saya harus mejeng dengan objek yang satu ini. Dugaan saya sih itu kantor duta besar Inggris (sotoy.com). 
Sayangnya keadaan saya mulai drop disini. Beberapa hari hidup dan menghirup udara di daerah asing yang suhunya sangat rendah, ditambah jalan-jalan yang sering bikin kaki pengen njerit, membuat kesehatan saya mulai gak baik. Namun hal itu tidak menghalangi keinginan saya untuk tetap berpetualang ke Grund. Jadi yah lanjutkan mari..


Hore..ketemu juga Grundnya. Sekadar info kalo Grund itu yah kurang lebih kayak kata Ground yang artinya tanah dan letaknya dibawah. Jadi seperti yang terlihat di gambar, daerah Grund itu ada di bawah dan sangat dalam cekungannya bila diukur dari jembatan saya berdiri. herannya kok gak banjir ya pas ujan? (ahh sudahlah..)
Dari atas jembatan sebenarnya saya sudah bisa menikmati pemandangan yang sangaaat bagus. Tapi gak afdol rasanya kalo saya gak turun dan menyusuri langsung tempat itu. Jadi saya memutuskan untuk turun..

Ini dia pemandangan Grund lebih dekat. Sangat indah bukan?! Bangunan-bangunan yang berbentuk seperti kastil, benteng batu yang kokoh mengingatkan saya akan sekolah sihir Hogwarts. Bener-bener keren! (Gambar di atas diambil dari sisi kiri saya berdiri)

Rumah-rumah cantik yang seperti maket ini letaknya berdekatan satu dengan yang lainnya, malah terlihat seperti tidak berarturan. Entah kenapa dibangun seperti itu, tapi hal tersebut tidak mengurangi keindahan tempat ini. Saat saya perhatikan, ternyata rumah-rumah itu bukan digunakan untuk rumah tinggal tetapi untuk perkantoran. (Gambar di atas diambil dari sisi tengah saya berdiri)


Bagian ini memperlihatkan seberapa jauh jarak antara permukaan jalan raya dengan kawasan Grund. Untuk bisa sampai "bawah" area ini sebenarnya disediakan lift yang bisa diakses dari "atas". Bagian atas sendiri letaknya sejajar dengan jalan di perkotaan tadi. (Gambar di atas diambil dari sisi kanan saya berdiri)


 Kanal yang membelah daerah Grund


  
Pose cibi cibi dulu lah..xixixi


Selesai dengan Grund, saya ingin meneruskan perjalanan ke Grand Palace. Namun dipertengahan jalan saya bertemu lagi dengan Katedral di tengah kota Luxembourg ini. Saya pikir sayang juga sudah jauh-jauh sampai sini tapi tidak menyempatkan untuk masuk, akhirnya saya putuskan untuk mampir sebentar.

Niat hati ingin lanjut mengunjungi Grand Palace, namun apa daya waktu tidak memungkinkan. Jadwal TGV yang akan membawa saya ke daerah berikutnya sudah tinggal setengah jam lagi. Jadinya dengan berat hati saya harus buru-buru kembali ke stasiun. Namun sebelum itu tetap mengabadikan kenang-kenangan ditengah malamnya ibu kota donk! Senang sudah bersama mu, Luxembourg. Tempat paling berkelas diantara tiga negara Eropa yang sudah saya kunjungi.
Tujuan saya berikutnya adalah Lourdes, Perancis. Yup, ini dia yang saya nantikan..Perancis, tunggu aku yah!

Rabu, 21 Maret 2012

Jalan-jalan semi backpacker ke Eropa - Brussel,Belgia


Ini adalah hari kedua saya berada di Belgia. Lho, hari pertamanya mana?..Hmm..memang saya sulit mengabadikan momen di hari pertama. Hal itu dikarenakan ketika saya tiba di Belgia, tepatnya di Brussel Midi Station saat hari sudah menjelang malam. 
Saya adalah tipe orang yang tidak bisa tenang, kalau saya belum mengenal suatu daerah, apalagi dimalam hari, apalagi di sebuah stasiun. Jadinya yah saya harus pasang mata dan telinga, serta mempertajam instink mempertahankan diri saya (gayanya udah kaya dihutan aja). Eh, tapi bener lho, kalo kita tiba disuatu tempat atau daerah baru yah kita harus hati-hati dan waspada. Jangan malah cekakakan, ketawa-ketiwi yang mengundang perhatian. Karena kan kita gak tau keadaan di daerah tersebut aman atau enggak. Dan dalam kasus ini, secara otomatis bagi saya gak ada tuh sesi potret memotret. Yang penting cari aman. 
Segera saja saya  mencari Hotel tempat saya akan menginap. Di Belgia saya menginap di Floris Ustel Hotel. Letaknya sebenernya gak jauh dari Brussel Midi Station, tempat saya tadi turun dari kereta. Tapi yah biasalah, penyakit akutnya turis, nyasar maning! xixixi... 
Yang menarik bagi saya dalam kejadian nyasar tersebut adalah ketika saya nyasar itu, saya nanya alamat ke seorang bapak India. Ternyata dia gak tau juga. Okey saya bergegas pergi aja, karena daerahnya yang juga agak serem. Gelap, dingin dan sepi,..suram gitu deh. Tapi tiba-tiba..saya yang udah cukup panik bin parno di tengah kebingungan tersebut, dipanggil-panggil oleh suara berat seorang  pria.. sayangnya suara tadi cukup kencang sehingga saya kayak gak punya alasan untuk melengos pergi gitu aja. Tenang..tenang, dalam hati saya menenangkan diri saya sendiri. Mungkin dia cuma mau bantu, pikir saya menambahkan. Ternyata suara yang manggil saya adalah suara bapak India tadi. Dengan takut-takut saya hampiri dia. Dia langsung berbicara dengan bahasa inggris campur bahasa tarzannya, menyuruh saya untuk menanyakan alamat tadi ke orang-orang Maroko yang sedang duduk-duduk nge'teh di serambi sebuah Salon de The. 
Oh My God bener deh...saya udah berpikir, yah wasallam dah gua yah Tuhan...kalo nasib gua berakhir di negri asing yah Tuhan...sambil dengkul lemes dan dada deg2an. Untuk gambaran dan bukan untuk rasis, orang-orang Maroko itu sukanya pake pakean hitam-hitam. Jaket ya hitam, topi kaya topi detektip juga hitam, syal hitam pula. Menurut gua itu serem, kayak penjahat dipilem-pilem gitu. Mampus dah gua, gua pikir gua bakal metong di tangan Mafioso. Sambil mulai nanya alamat hotel, saya sambil inget pilem-pilem yang serem-sadis, yang kalo turis suka diculik ato dikepruk, terus tiba2 uda ada di tempat antah berantah, entah dijual ato diseksa, kayak pilem the hostel, wrong turn, chainsaw massacre. wueek...najong banget dah imajinasinya kala itu, maklum udah senen kemis napasnya ditengah-tengah kegelisahan saat itu. 
Tapi Tuhan berkata lain, ternyata orang-orang Maroko itu baek-baek. Pas mereka ditanyain tentang alamat, mereka begitu antusias menjawab. Saling tanya antar meja satu dengan meja lain, bahkan sampe ada yang nanyain ke dalam Salon. Setelah mendapat arahan saya mengucapkan terimakasih dan maaf sudah merepotkan, kaget campur terharu karena salah satu Maroko itu menjawab "tidak apa-apa, kita sebagai sesama pendatang adalah saudara..." huhuhu, mau nangis rasanya.. di negri asing, di tengah kepanikan, ternyata orang yang saya pikir penjahat malah gak taunya menganggap saya sebagai sesama saudaranya. Jadi merasa jahat deh...hiks..hiks..
Belum abis rasa bersalah karena uda nyangka yang enggak-enggak sama orang-orang Maroko itu, bapak India yang tadi juga saya kira mau macem-macem sama saya, gak taunya masih nungguin saya. Dia ternyata sengaja nungguin saya sampai saya selesai nanya alamat tadi, dia temenin saya. Tambah jadi terharu biru saya. Setelah saya selesai nanya, dia ikut jalan bersama saya. Sambil bawa tentengan kantong plastik dia jalan dan memulai pembicaraan. Dia bilang "Saya di negara ini untuk bekerja..." hmm..imigran pasti, pikir saya langsung. Dia juga bilang bahwa saya seperti orang Nepal. Saya bener-bener ngerasa gak enak karena udah nyangkain jahat terhadap orang yang malah ingin membantu saya. Maap yah pak..hu..hu..hu..
Ketika sampai di persimpangan kamipun berpisah. Saya ucapkan terimakasih lagi kepada dia. Hmm..yang pasti saya langsung terimakasih sama Tuhan, udah kirimin malaikat penolong melalui orang-orang baik yang saya temui (Sebelumnya, di atas kereta dari Amsterdam ke Brussel Midi juga ada seorang ibu petugas pemeriksa karcis yang membantu saya mendapatkan tempat duduk yang lebih baik dan nyaman dengan menunjukkan gerbong yang lebih luas untuk penumpang yang membawa koper besar. Tuhan emang baik deh pokoknya.)
Sampai di hotel saya checkin, masukin koper ke kamar dan langsung cari makan malam. Karena memang sudah agak malam, maka saya tidak neko-neko pilih makanan. Begitu nemu restoran Thailand, langsung aja saya masuk dan pesan makanan. Setelah selesai makan, saya langsung balik ke hotel, karena juga udah capek. Capek nyasar, capek karena udah ketakutan yang menguras banyak energi, capek yah karena emang udah malem. Gut nite mari sleep sleep



Lanjut jalan-jalannya di hari kedua. Tujuan utama saya adalah Grand Palais dan Maneken Pis yang terkenal itu. Saya mau foto-foto dan membeli beberapa souvenir dan pastinya..coklat! Tapi tetep, kalau sambil jalan saya nemuin objek yang bagus buat di ajak foto, kenapa enggak. Kali ini Tintin (dibaca Tangtang dalam bahasa Perancis) dan Snowy yang menjadi partner narsis saya. Yup..selain terkenal dengan coklatnya yang super duper enak, Belgia adalah tempat kelahiran Tintin si tokoh kartun detektif yang terkenal. Jadi ketika saya jalan dari hotel ke arah Grand Palais ketemu toko BD (Bangde Desine bacanya dalam bahasa Perancis yang artinya komik) dengan gambar depan si Tangtang, langsung aja saya mejeng buat dipoto.


Tiba di alun-alun kota, saya banyak menemui stan dan tenda kecil. Bangunan sementara itu berfungsi sebagai warung penjual berbagai makanan dan souvenir. Seperti terlihat di atas, disebelah kanan saya adalah warung yang menjual makanan khas dari berbagai daerah. Di depan dan disampingnya juga berjejer warung serupa. Secara gak sengaja, saya foto dengan berlatar belakang salah satu orang Maroko. Bukan mau nilai jelek orang, tapi emang agak serem gimana gitu keliatannya. Jadi..bisa kebayang kan ketakukan saya semalem, ketika saya harus nanya alamat sama orang-orang dengan paras dan pakaian seperti itu.



Setelah jalan kaki dari hotel yang jaraknya lumayan lah, serta nyangkut karena jajan Belgian Wafle seharga 1,8euro merek Haagen Dazs yang enaaaak bangget..akhirnya saya tiba juga di Grand Palais. Horeee!



Salah satu bangunan yang ada di Grand Palais. Foto bangunan ini sering kali jadi post card yang di jual di toko-toko souvenir sepanjang gank-gank menuju Grand Palais.

Mirip sama bendera jerman yah...



Pose dulu lah di depan bangunan klasik nan shiny


Foto dengan Christmast Tree di tengah Grand Palais gak boleh kelewat donk..!

Emang keren banget deh bangunan-bangunan ini. Klasik, megah, mewah..ckckck. gak bosen berlama-lama liatin pemandangan yang keren-keren ini.



Jalan beberapa blok dari Grand Palais, maka saya sudah bertemu bocah tak bercelana dalam yang pipis di muka umum ini..yak, ini dia si Maneken Pis yang terkenal itu. Tapi sayang, karena objek ini bebas biaya jadi semua orang pada poto tanpa ada antrian. Akibatnya jadi kayak gini deh hasilnya, bareng-bareng orang tak dikenal. Huff..agak bt juga sebenernya. Tapi yah gak apa-apa deh. Disyukurin aja dah bisa poto langsung ama Maneken Pis.


Ini dia nih, kalo udah sekali nyobain Belgian Wafle pasti ketagian. Gak jauh dari si Maneken Pis, ada toko kecil yang juga jual wafle, tapi bukan merek Haagen Dazs. Okelah tetep dibeli, tapi sayang..rasanya gak semantab yang merek Haagen Dazs tadi, mana lebih mahal pula..huhuhu..Tapiiii, saya seneng karena bisa poto sama replikanya Maneken Pis, kali ini lebih privat, gak da yang nemplok di kanan ato kiri buat pada poto juga.
Sambil makan jajanan dan foto-foto, gak lupa donk tujuan lainnya yaitu...beli coklat! Berbagai jenis coklat tersedia di pertokoan sepanjang jalan. Harganya ada yang lumayan sampai muahal. Tapi harga yang mahal gak jadi jaminan coklatnya pasti enak. Yah untung-untungan juga belinya.



Saatnya cari makan! udah puas foto-foto dan menikmati suasana pusat kota, perut uda mulai minta diisi. Niat hati pengen irit, mau makan McD aja. Tapi apalah daya, kecintaan akan nasi begitu besar sehingga gak bisa pisah lama2 sama makanan yang satu itu. Akhirnya yang jadi sasaran buat makan siang yah tak lain dan tak bukan adalah restoran china ato thailand ato yang sebangsanya lah.
Beruntung ketemu juga pas di ujung jalan. Pesennya tentu aja nasi, ditemenin pake lamien. Setelah kenyang (kekenyangan malah...secara nasi + mie = dobel karbohidrat), saya balik ke hotel untuk ambil koper yang saya titipin pas tadi pagi saya check out.


Ini dia wajah lobby hotel dari Floris Ustel. Hotel ini terbilang mahal, saya liat di pintu kamar, untuk harga aslinya semalam bisa sampai 3jutaan. Tapi karena saya belinya lewat internet maka saya bisa dapetin harga promo kira-kira 700ribuan per malamnya. Jadi saya beruntung banget, udah dapet hotel mahal(buat saya) sekelas 3jutaan dengan harga murah, paginya dapet free breakfast, lokasinya deket pula sama objek wisata dan stasiun kota.


Yang ini living roomnya. Nyaman, bersih, cozy banget deh. Sedih mesti bye bye sama Belgia n Floris Ustel Hotel. Tapi hari tetap berganti, rencana harus terus berjalan. Sore nanti sudah harus naik kereta untuk pergi ke negara berikutnya, Luxembourg.


Sebelum berangkat lagi ke Brussel Midi Station saya foto dulu donk di depan hotel Floris Ustel

Ini dia..waktunya saya pergi dari Belgia untuk mengunjungi negara lainnya. Luxembourg, tunggu aku ya...

Selasa, 13 Maret 2012

Jalan-jalan semi backpacker ke Eropa - Netherland part 1

 
Ini dia hari pertama dimana saya menjejakan kaki di kota Amsterdam. Setelah melalui perjalanan udara yang begitu panjang dan lama, akhirnya saya mendarat juga di Bandara Schiphol. Saya langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kereta bawah tanah untuk pergi ke pusat kota. Dan inilah Amsterdam Centraal Station yang menjadi tujuan pertama saya.
Begitu keluar dari gedung stasiun, hawa dingin langsung menerpa saya. Meskipun langit cerah seperti yang terlihat di gambar, namun angin yang bertiup...Wusszz...ternyata sangatlah dingin. Mulai deh rempong..pasang kupluk, sarung tangan, pake syal..Brrr!.
Dari Amsterdam Centraal Station saya langsung bergegas mengambil tram untuk pergi ke Roomervicestraat, sebuah jalan dimana tempat saya akan menginap berada. Adapun namanya adalah Quentin England Hotel. Saat pertama turun di tempat pemberhentian, saya sempat kesasar. Yah ampyunn..cape deh, geret-geret koper, nanya kanan kiri, mana sepi lagi... Tapi setelah bertanya-tanya dengan beberapa orang, berputar-putar di daerah sekitar, barulah saya berhasil menemukan hotel tersebut. Hore!! Akhirnya bisa istirahat yang enak setelah badan remuk redam dengan posisi tidur seadanya di atas pesawat. Maree tidoor..zZzz..


Bangun pagi-pagi untuk menikmati hari ke dua di Amsterdam. Beruntung saya menginap di hotel yang lokasinya dekat dengan taman kota. Taman ini bernama Vondelpark. Gambar di adalah atas salah satu pemandangan yang ada di taman itu. Keren kan?! di taman ini juga ada danaunya yang dihuni oleh bebek-bebek ijo kayak salah satu tokoh Warner Br. yang terkenal itu. Bebek-bebek tersebut jinak lho. Mereka gak takut mendekati manusia, tapi kalo bisa kita liatnya sambil bawa roti karena mereka juga ngarepin dikasih makanan sama kita, kalo tau gak da makanan? caboot..kata si ketua bebek, jadi ga bisa foto deh. 
Selain danau di sekitar Vondelpark juga ada gazebo keren. Terletak di tengah-tengah taman yang fungsinya untuk pagelaran pertunjukan yang diadakan oleh penduduk sekitar. Ada juga restoran mewah dengan konsep bangunan klasik, jembatan untuk jalan pintas ke sisi lain taman dan Gereja di salah satu jalan menuju taman.

Saat saya jalan pagi sebenarnya uda gak pagi-pagi amat, namun karena winter yah langit gelap, serasa masih subuh, padahal sih udah jam setengah 8 (hihihi gayanya bilang bangun pagi), tapi gambar di atas itu udah jam setengah 9an, karena kalo dipasang yang masih gelap, gak gitu keliatan pemandangannya (sayanya juga, xixixi).
Sambil liat-liat pemandangan dan situasi sekitar taman, saya yang dari tadi uda ngeliat ada mobil pengangkut sampah lagi hilir mudik, baru ngeh kalo ternyata kendaran yang digunain itu jenis mobil yang pengoprasiannya menggunakan tenaga listrik. Pantes udaranya seger. Ga da polusinya. Yah iya lah, masa petugas kebersihan malah ngotorin lingkungan. kwak kwaaw wuaaw...kayak dimana tuh, kok seinget saya akrab banget yah pemandangan seperti itu...( sudahlah ga usah diingat, prihatin malah ).
Kegiatan lain yang bisa saya lakukan selain melihat-lihat pemandangan dan menikmati suasana adalah berolahraga pagi. Ditengah dinginnya suhu udara yang setia menemani dipagi itu, saya segera melakukan gerakan-gerakan senam ringan. Tu..wa..tu..wa.. (tua donk gue xixixi). Setengah jam berlalu dan saya mulai capek, tapi ya lumayanlah bisa berolahraga sedikit daripada tidak menggerak-gerakan tubuh sama sekali, biar sehat kan. Setelah bulir-bulir keringat yang keluarnya malu-malu (artinya dikit banget), saya bergegas balik ke hotel buat mandi-mandi, beberes untuk kemudian chek out.


Sedikit pose sebelum balik ke hotel (nyangkutdotkom), dan inilah wajah dari perempatan jalan Roomervicestraat. Lingkungannya bagus, bersih, rapih. Di pojokan jalan sering terlihat banyak sepeda dirantai/ disandarkan. Karena kebanyakan dari penduduk kota menggunakan sepeda untuk alat transportasi mereka dalam bepergian, ya ke kantor, ke sekolah, jalan-jalan dengan teman-temannya, jadinya lingkungan  mereka bersih banget. Jarang ada asap-asap hitam pekat yang mengganggu pemandangan dan pernapasan. Para pengendara sepeda ini pun juga diberikan jalur khusus untuk berkendara, jadi gak takut ke serempet angkot ato mobil yang sedang melaju (beda banget emang sama di jakarta, hadeeeh..).
Dah dah dah, balik nang hotel...

Jreng jreng... abis chek out dari hotel, saya naik tram dan tiba lagi di Amsterdam Centraal Station. Hari ini tujuan saya adalah ke Volendam, Pulau Marken dan sorenya pindah ke negara tetangga, Belgia. Sedikit cerita mengapa saya merasa perlu pergi ke Volendam adalah karena di daerah tersebut, saya dan para turis lainnya bisa berfoto dengan mengunakan pakaian Khas Belanda. Saya juga bisa ke Pulau Marken yang merupakan daerah perkampungan nelayan dan rencananya saya mau makan siang disitu, mencicipi makanan khasnya tempat tersebut.
Namun sebelum pergi ke sana, saya taruh dulu koper saya yang berat banget itu di tempat penitipan yang letaknya berada di dalam stasiun. Sistem pembayarannya hanya bisa menggunakan kartu kredit ato kartu debit, gak bisa pake uang chas. Bagi para backpacker, saya sarankan untuk menitipkan koper di tempat-tempat penitipan seperti ini, karena akan mempermudah kita dalam bepergian kemana-mana yang pastinya akan bolak-balik naik turun menggunakan transportasi publik (kalo enteng dan gak ribet dengan banyak bawaan kan akan memudahkan kita untuk bergerak, jalan dan berpindah-pindah tempat.)
Setelah naro koper di tempat penitipan, saya mulai deh nanya-nanya ke mba petugas informasi, cara ke Volendam gimana. Dan petunjuk yang saya dapatkan adalah pergi ke sisi belakang stasiun dan kamu akan menemukan bis yang akan mengantarmu ke sana. Okay d kaka, langsung aja saya cabut ke situ.

Eaaa..ini terminal bis kok kayak hanggar pesawat yah..hihihi. Kesan yang pertama saya dapat dengan stasiun ini adalah nyaman. Tempatnya bersih, luas, gak da preman, aman dah pokoknya. Dari sini juga bisa liat kapal-kapal feri yang mondar-mandir angkut orang yang mau nyebrang, entah kemana. Bis yang saya naikin bernomor 118 dengan tujuan Volendam/Edam. Berdasarkan informasi dari mba petugas informasi tadi, tiketnya bisa dibeli langsung di atas bis dengan harga 10euro, itu untuk seharian. Gak lama bis-bis pada berdatangan dan berbaris rapi nungguin penumpang. Saatnya saya naik.


Setelah perjalanan kurang lebih 45menit akhirnya...Volendam..aku datang!

  
 Foto dululah sama oma londo...

 
Gambar salah satu boat dengan latar belakang bangunan-bangunan berbentuk rumah yang khas. Rumah-rumah tersebut bukan digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi sebagai restoran, toko souvenir dan tempat-tempat yang menjual jasa pemotretan bagi turis dengan menggunakan pakaian khas Belanda yang sudah saya bicarakan tadi, namun dibagian depan ada juga yang dihuni oleh orang lokal, seperti vila gitu deh. 
Ternyata banyak pejabat dan artis Indonesia yang potret disitu dan foto-fotonya di pajang di etalase toko mereka. Gak mau kalah sama pejabat n artes, saya poto juga donk..hehe.  Tanya punya tanya, ternyata dimusim winter itu gak ada boat yang bawa turis ke Pulau Marken, yaaa...Ya udahlah, daripada sedih saya cari makan siang aja di sekitar pertokoan.
Disalah satu restoran dari bangunan-bangunan diatas, saya nyobain makanan laut khasnya mereka. Cumi tepung, udang, ikan dan kerang menjadi pilihan saya...yumm yumm..saya bisa pilih sendiri seberapa banyak saya mau makan, trus nanti ditimbang sama mba nya, trus tinggal bayar deh. Enaaaakk..oiya, makanan laut itu dihidangin bersama potongan jeruk lemon segar, biar gak amis.

Udah puas jalan-jalan dan menikmati daerah Volendam, kini tiba saatnya saya balik ke statiun. Tapi aktifitas foto-foto tetep jalan terus..hehe. Salah satu hasilnya seperti yang diatas. Foto dengan deretan keju Edam yang katanya terkenal. Tapi saya sendiri gak nyobain. Rasanya mblenger aja uda dari di pesawat keju ke keju. Sarapan keju, makan burger juga pake keju. ooh mabok keju. Sekarang beneran balik ke Amsterdam Centraal Station untuk kemudian bergegas naik kereta tujuan Brussel. Belgia...wait for me..
 

Selasa, 06 Maret 2012

Berapa biaya ke eropa? disini ada jawabannya. Mulai dari hotel, transportasi hingga makanan. Check this out yaw..!

Kalo bicara jalan-jalan ke eropa, yang sering menjadi pembicaraan penting selain objek-objek wisatanya adalah berapa biaya yang dibutuhkan untuk bisa liburan ke sana.

Pertanyaannya macem-macem. Ada yang nanya berapa biaya hidup per hari disana, barang-barangnya mahal ato enggak, berapa harga tiket pesawatnya, sampe berapa uang yang mesti kita punya di rekening untuk bisa lolos dapet visa.

Oleh karena itu saya akan berusaha membantu teman-teman yang sedang mencari informasi mengenai anggaran biaya untuk perjalanan semi backpacker ke eropa dengan menuliskan anggaran yang sudah saya buat dan jalani. Silakan di liat-liat... (^_^)v

1. Pesawat Emirates PP Jakarta-Amsterdam : 9-10jutaan

2. Hotel : 463€ . Biaya ini adalah biaya hotel untuk 7 malam, karena ada 2 malam yang saya habiskan di kereta antar kota. Kalau anda adalah solo traveller memang akan lebih murah jika menginap di hostel. Namun kalau anda akan pergi berlibur dengan teman atau keluarga maka sebaiknya anda memilih hotel atau apartment, karena kalau dihitung2 maka akan sama mahalnya dengan tinggal di hostel.

Quentin England Hotel, Roomervicestraat, Amsterdam-Netherland
Mercure Apartment Nanterre, La defence, Paris-France
Floris Ustel Hotel, nearby Brussel Midi station, Brussel-Belgia
Campanile Hotel, aeroport, Luxembourge


3. Trasportasi : 273€. Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk pergi dari satu negara ke negara lainnya di wilayah Uni Eropa. Dimulai dari Amsterdam-Belgia-Luxembourg-Perancis (Paris-Lourdes-Paris)- dan kembali lagi ke Amsterdam. Transportasi yang saya gunakan saat itu adalah kereta antar negara dan bis (Paris-Amsterdam). Biaya tersebut belum termasuk tiket tram, bis dan metro untuk bepergian antar kota di suatu negara. Harga tiket kendaraan dalam kota berkisar 2,6€ - 10€.
Bagi teman-teman yang ingin backpackeran sebaiknya sudah membeli tiket-tiket kereta atau bis yang antar negara sebelum tiba disana. Hal itu akan sangat memudahkan karena kita tidak perlu direpotkan dengan mengantri panjang-panjang, tiket bisa kita beli dari rumah lewat internet. 
Berikut ini link-link yang bisa digunakan untuk membeli tiket kereta dan bis antar negara : 
1. http://www.b-europe.com/Travel (untuk antar negara schengen dan eropa lainnya).
2. http://www.stib.be/index.htm?l=en (untuk negara Belgia dan sekitarnya).
3. http://www.gvb.nl/pages/home.aspx (untuk negara Belanda).

Sedangkan untuk detail harganya sbb :
1. Dari Belanda ke Belgia 19€, menggunakan kereta antar negara.
2. Dari Belgia ke Luxembourg 36,2€, menggunakan kereta antar negara.
3. Dari Luxembourg ke Paris 67€, menggunakan TGV (kereta cepat).
4. Dari Paris ke Lourdes 55€, menggunakan Lunea (kereta malam).
5 Dari Lourdes ke Paris 64€, menggunakan Lunea.
6. Dari Paris ke Amsterdam 31€, menggunakan Bis Euroline.

Amsterdam Centraal Station


Bus station @Amsterdam Centraal Station

4. Konsumsi : 290€ untuk 10hari. Dengan perincian per hari yaitu untuk sarapan 5€. Harga tersebut adalah tarif yang biasanya di kenakan untuk sarapan di hotel-hotel, namun ada juga hotel yang memasang tarif 7€. Makan siang 7€. Biasanya makanan2 seperti McD atau Quick (burger n cola). Dan makan malam 17€. Dengan harga tersebut saya bisa mendapatkan makanan pembuka, nasi berikut makanan utama dan  teh hijau/ ocha.

Ini dia Onion Soup khas Perancis!

Steak yang uda dibilang Well done tp ttp aja berdarah saking tebelnya.

Must try it! cafe's location nearby Notre Dame, Paris-France

Hakau yang cantik, manis dan enaaaak

Masakan China yang ajib ditemuin di Luxembourge
Cha cha Ocha...!

steak @ Itali resto Casa Italia-Lourdes

Salad yang warna dan rasanya sama-sama enak. Enak dilihat dan enak dimakan

Mammamia Pizzanyo!

Sate dengan taburan kacang yang gurih

Legium Chinois = Cap cay

dessert @chinese resto- Nanterre

New Year eve with Monacco, Paris-France

Must try it to! Lebih murah n lebih enak dari merk manapun. Grand Palais, Brussel-Belgia


5. Objek Wisata : 
-Foto di Volendam dengan baju khas belanda 18€ 
The one n only real windmil that i've seen in Netherland
Fish Village, Volendam, Netherland
Wow gede banget!
-Menara Eiffel 13
Winter @ Eiffel, Paris-France
La Tour Eiffel, Paris-France

-Sungai Sein, Champs Elysees, Arc de Triomph, Notre Dame
@Sungai Sein, Paris-France
Ooo Champs Elysees...papap pararaaapp
Arch de triomph, Paris-France
The Beautiful one, Notre Dame, Paris-France
-Museum Louvre 10
-Disneyland 40€ (harga ini saat weekend)
Disneyland Paris, Fantastis Bombastis Spektakuler *Tukul mode on
Disneyland Paris, im commiiiing...
Disneyland come true
- Amsterdam Canal Cruisses 13
Canal Cruisses, nearby Vivaldi Hotel & Heineken Huis
Susuri sungai yang membelah kota Amsterdam dengan Canal Cruisses


6. Pembuatan Visa Schengen : 710ribu dengan kurs Euro kurang lebih 12ribu. Untuk pertanyaan "berapa jumlah uang yang harus mengendap di rekening selama 3bulan untuk menjamin kita pasti mendapatkan visa" jawabannya yah gak da yang tau. Karena ada juga orang yang punya duit banyak, namun nyatanya ditolak pas wawancara di kedutaan. Setelah dicari tau ternyata orang yang ditolak itu pas diwawancara sama pihak kedutaan, cuma mau numpang lewat di negara tersebut, yah jelas aja ditolak. Jadi kan uang banyak gak jaminan juga. Tapi memang kita harus mempunyai cukup uang untuk bisa pergi dan liburan di eropa sana. Beberapa orang teman saya bisa lolos mendapatkan visa dengan saldo terakhir 30-40 juta. Meskipun begitu biaya yang saya itung2 untuk plesir ke eropa sana yah gak sampe 30an jt, yah 27an jt lah. 

Nah itu semua kurang lebih anggaran yang saya keluarkan untuk bisa pergi liburan ke eropa. Untuk yang pengen belanja-belanja tentunya perlu menyisihkan lagi lebih banyak uang dari yang sudah saya sebutkan, karena saya hanya belanja souvenir dan beberapa coklat saja, jadi saya tidak mengeluarkan terlalu banyak uang saat berlibur kemarin. Sekian dulu info-info dari saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman.
*Perjalanan dilakukan Desember 2011.
*Lama perjalanan adalah 10hari.
*Kurs saat melakukan perjalanan adalah Rp.12.050,-