Rabu, 18 Januari 2012

berbagi pengalaman bikin visa schengen : mau tau cara, syarat dan tipsnya buat visa schengen? di sini ajaaa...


Eropa adalah tempat yang sangat spesial bagi saya baru-baru ini. negara-negaranya, bahasanya, mata uangnya dan orang-orangnya yang pasti. Sesuatu banget deh! Menarik hati dan pikiran saya banget sampai kedalaman yang paling dalam (^_^). Sampai suatu saat ada keputusan untuk saya pergi ke sana. 
Pencarian informasi pun berlangsung. Mulai dari nyari harga tiket pesawat, hotel-hotel, sampai menghitung anggaran.Namun langkah saya segera terhenti ketika saya membaca tulisan yang saya "search" dari internet tentang apa saja persyaratan untuk bisa pergi ke Eropa. Oh no..., ternyata ada tulisan visa-visaan. Apaan tuh? Bagaimana bikinnya, punyanya? Apa aja syaratnya? mulai deh semua pertanyaan dengan kekhawatirannya minta diladenin. Sampe-sampe sempet putus asa dan gak mau nerusin untuk ke Eropa-eropaan. Tapi gak tahan juga, yang akhirnya tetep cari info tentang visa itu.
Usut punya usut, ternyata kalau mau ke Eropa itu mesti punya visa. Visa itu yah semacem surat ijin dari kedubes negara tujuan, yang diberikan kepada kita untuk bisa masukin negara tersebut. Emang gak semua negara memberlakukan visa bagi warga negara lain (orang singapur bisa dengan lenggang keluar masuk Uni Eropa tanpa visa), tapi bagi orang Indonesia yang mau ke Eropa ya harus punya visa itu (kalo Indonesia bebas visanya ke negara-negara ASEAN n beberapa negara tertentu). 
Untuk negara Uni Eropa, visanya namanya Visa Schengen.

Kalau kita berhasil punya visa schengen, kita bisa masuki negara-negara apa aja yang tergabung dalam negara Uni Eropa itu. 
Untuk buatnya ada berbagai macam persyaratan, seperti :
1. Punya paspor yang masih berlaku 3bulan terakhir.
2. Foto dua lembar.
3. Surat keterangan karyawan atau mahasiswa.
4. Bukti keuangan 3bulan terakhir.
5. Formulir permohonan pembuatan visa yg bisa di download dimasing-masing website kedubes.
6. Asuransi perjalanan yang menanggung klaim sampai 30.000euro.
7. Bukti booking tiket pesawat PP dan hotel atau hostel tempat kita nginep.
8. Biaya bikin visanya, kira-kira Rp. 700.000,- an.
*persyaratan dan berkas-berkas yang harus dimiliki dan dibawa bisa dilihat lebih jelas n lengkap di website kedubes masing-masing negara.

Setelah lengkap itu semua barulah saya buat janji melalui website kedutaan besar dari salah satu negara Uni Eropa yang saya ingin kunjungi. Untuk itu saya akan berbagi tips dan beberapa informasi berdasarkan pengalaman saya membuat visa schengen yang aduhai ini.
1. Tentukan dari negara mana kita akan masuk ke Eropa! Negara tersebut adalah negara dimana kita akan paling lama tinggal. Atau kalau ada negara lain yang masa tinggalnya sama, negara tempat kita mengajukan visa itu harus menjadi negara pertama yang kita datangi. Tentunya negara pertama dan semua negara yang akan kita kunjungi itu termasuk dalam anggota Uni Eropa. Kalau saya memutuskan untuk mengunjungi Belanda terlebih dahulu. Karena yang pertama-tama saya ingin kunjungi adalah Belanda (saya memiliki teman di Belanda), maka saya juga harus membuat visa melalui Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. 
2. Perhatikan syarat-syarat pembuatan foto! Karena setiap negara memiliki persyaratan yang berbeda-beda. Biasanya di dalam website kedubes untuk pembuatan visa, ada link khusus yang dicantumkan untuk kita bisa melihat apa saja persyaratan yang harus dibuat dalam pengambilan gambar. Isi linknya kurang lebih mengenai ukuran foto, fokus wajah dan warna latar belakang foto (semua itu dilengkapi contoh gambar). 
 Fotolah di tempat yang biasanya menangani pembuatan foto untuk visa (biasanya ada tulisan di depan studio fotonya atau bisa juga di studio foto yang agak besar). 
Untuk menjamin keakuratan hasil foto, kita bisa membawa print-printnan dari link yang berisikan persyaratan foto yang tadi saya sebutkan. Print-printnan tersebut bisa studio foto gunakan sebagai contoh supaya sampai jangan ada kesalahan dalam pembuatan foto, yang nantinya malah bikin kita disuruh balik lagi minggu depannya oleh pihak kedutaan karena kita dianggap gak lengkap persyaratannya.

3. Mintalah surat keterangan mahasiswa (apabila masih kuliah) atau karyawan (apabila sudah bekerja). Surat tersebut isinya menyatakan bahwa kita adalah mahasiswa/karyawan di universitas/perusahaan tersebut. Kalau bisa buat juga dalam bahasa Inggris. Waktu itu saya minta dibuatkan juga dalam format yang berbahasa Inggris. Kita mesti punya pekerjaan entah itu sebagai pelajar/mahasiswa, karyawan atau wirausaha yang memiliki SIUP. Kita gak bisa buat visa saat kita sedang nganggur ato statusnya pengganguran (untuk menjamin kejelasan status kita di negara kita sendiri).

4. Untuk bukti keuangan, saya menunjukan dengan cara print out rekening koran (namun ada kedubes negara lain yang menginginkan buku tabungan asli juga ikut disertakan). Ditambah juga dengan surat referensi dari bank tempat kita nabung. Tapi mengenai surat referensi dari bank sebenernya gak diharuskan, hanya saja saya merasa itu akan membantu saya untuk meyakinkan pihak kedubes bahwa saya bukan orang yang gak jelas status ekonominya (kalau gak jelas status ekonominya bisa dicurigai kalau kita cuma mau cari kerja disana). 
Mengenai keuangan menjadi penting banget karena pihak negara yang akan kita kunjungi gak mau kalo sampe kita ternyata disana gak punya uang, jadi tuna wisma, terus malah jadi pekerja gelap, yang akhirnya nyusahin negara atau pemerintahan mereka sendiri. 
Mengenai berapa besar jumlah uang yang harus ada di rekening supaya bisa lolos visanya, gak ada yang pernah tau pasti (kecuali orang kedubesnya sendiri). Ada yang bilang 70jt, 50jt, 40jt tp kedubes Belanda sendiri kasih patokan kita mesti punya uang 34euro/hari. 1euronya anggaplah Rp.12.000,- nah 34x Rp.12.000,- = Rp. 408.000. Berarti per hari kita kudu punya uang Rp. 408.000,- itu tinggal dikali berapa lama/hari kita tinggal. 
Pokoknya mengenai jumlah uang di rekening gak pernah ada jaminan dengan uang yang banyak itu pasti lolos. Yang paling penting itu uang cukup, berkas-berkas lengkap dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saat wawancara dengan masuk akal.
Uang yang ada ditabungan selama 3bulan terakhir itu juga harus jelas alurnya, tidak boleh datang tiba-tiba dalam jumlah besar, karena itu akan dicurigai sebagai uang pinjaman, atau bukan uang kita sebenarnya. Model-model yang kayak gitu (gak jelas bukti keuangannya, sumbernya dari mana, dsb) bisa ditolak ditempat, saat itu juga.

5. Asuransi perjalanan harus uda kita beli dan kita bawa saat kita akan wawancara dengan pihak kedutaan (peraturan ini berlaku saat kita bikin visa di kedubes Belanda). Asuransi perjalanannya biasanya bisa dibeli di ACA, AXA, dll. Asuransi itu harus bisa mengcover di negara Uni Eropa dan jumlah tanggungannya harus sampai 30.000euro (bukan harga asuransinya lho yah, tapi itu jumlah pertanggungan dari pihak asuransi andaikata kita jatuh sakit atau kecelakaan di Eropa sana).

6. Untuk tiket pesawat bisa booking dulu di travel agen. Rajin-rajinlah bertanya ke travel agen dan membandingkan antara satu travel agen dengan travel agen lainnya. Biasanya perbedaan harga antar travel cukup berarti. Lumayankan kalau bisa menekan pengeluaran. Saya sih gak menyarankan membeli tiket promo. Meskipun harganya menggiurkan, tapi kalo sampai permohonan visa ditolak, uang kita gak bisa di kembaliin lagi.


7. Kalo uda lengkap itu semua tinggal tunggu waktu wawancara. Hal yang penting saat wawancara adalah penampilan. Kita harus bisa meyakinkan pihak kedutaan bahwa kita layak masuk negara mereka. Ya salah satunya dengan penampilan kita. Berpakaianlah yang rapih dan pantas/formal. Tidak perlu dandan atau mengenakan pakaian dan perhiasan yang berlebihan. HP dilarang digunakan di area kantor kedutaan. Tas dan perlengkapan lainnya akan ditaruh di loker. Kita hanya akan membawa map berisi berkas-berkas yang sudah kita siapkan (berkas-berkas yang ada semua di fotokopi, dibawa bersama yang asli, diurutkan sesuai dengan yang ada di website dan saat menyerahkan nanti kita serahkan yang fotokopi, kalau diminta yang asli baru berikan yang asli). Saat kita membuat janji temu melalui internet, kita akan mendapat balasan berupa surat undangan dari kedutaan, pastikan surat undangan tersebut dibawa saat kita akan datang wawancara. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan jelas dan tegas. Ada baiknya kalau kita sedikit banyak mempelajari tempat-tempat atau objek wisata apa saja yang akan kita kunjungi.

Setelah wawancara sisanya tinggal berdoa, berharap semoga visanya dikabulkan. Selamat&Semangat, Tuhan Memberkati!


Bandara Schiphol-Amsterdam

*visa dibuat tanggal 25 Nov 2011, perjalanan dilakukan pada tanggal 26 Des 2011                                                                                                                                                           

7 komentar:

  1. Wah, keren ya. Terima kasih sudah menulis dan berbagi. Semoga berguna bagi para pencari visa. Gak sabar nih menunggu posting berikutnya....

    BalasHapus
  2. V^_^V hehehe makasih yah "BERSUKACITALAH" atas responnya. iya semoga tulisan ini berguna buat para traveller addict lainnya. doakan tulisan lainnya segera rampung. GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mikuciku (hihi, nama yg lucu)... terus nulis yaaaa...

      Hapus
    2. hihihi iya Severus, akan terus berusaha nulis, jg buat Severus...

      Hapus
  3. Mba, mau nanya.. apabila kita sudah memiliki tiket dan eurail pass untuk 15 negara serta memiliki surat undangan dari saudara Jerman. apakah ada kemungkinan visa juga dpt di tolak? ada tips lainnya ga? thx

    BalasHapus
  4. halo juga mba. Kalau apply lewat jerman jujur aja aku gak tau, karena aku gak masuk lewat situ. Tapi secara umum, untuk bisa dapetin visa kita harus bisa meyakinkan pihak kedutaan kalo kita bener-bener cuma mau wisata, bukan mau jadi imigran di sana atau nyari kerja. jadi yang bisa saya saranin seperti kasih data keuangan kita atau yang menjamin kita disana, tiket pulang pergi dengan tanggal yang udah pasti, bookingan hotel/hostel/surat undangan dari sodara mba disana, oiya sama surat pernyataan dari kantor yang menyatakan mba karyawan kantor itu atau universitas(kalo masih kuliah) atau SIUP kalo mba wiraswasta, paspor yang ud terisi beberapa cap keberbagai negara (saya lolos dengan 2cap, hehe). oiya setau aku kalo jerman itu minta dibawa buku tabungan aslinya. dan tips terakhir adalah kita jawab seyakin mungkin tiap pertanyaan yang kedutaan tanya, jangan jawab kayak orang gak yakin gitu, teges aja meskipun grogi banget (saya banget tuh). ok mba, gut lak buat visa jermannya. kasih kabar yah kalo dah berhasil, biar memotivasi temen-temen laennya yang juga lagi berjuang dapetin visa schengen

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi kalau kita udah ada undangan dari pihak sodara disana, ga perlu lagi kan bookingan untuk hotel/hostel? saya takut ga di approve nih.. huhu

      Hapus