Senin, 07 Juli 2014

Backpacker juga bisa lho ke Swiss (Luzern-Mt. Rigi, Switzerland)

Kali ini saya dalam perjalanan dari Itali menuju Switzerland. Perjalanan menggunakan kereta sangat menyenangkan karena kita akan disambut pemandangan-pemandangan indah dan menakjubkan, deretan gunung-gunung dengan salju abadi melingkupi puncaknya.

Terlihat rumah-rumah yang sangat cantik berjejer di bibir danau.

Willkommen in Luzern, Switzerland.

Shine bright like a diamond X)

Hari kedua saya di Luzern diisi dengan perjalanan ke Mount Rigi. 
Untuk kesana saya menggunakan kapal yang menyusuri danau, lalu pindah menggunakan cable car, dan terakhir naik kereta. Sebenernya yang naik kereta itu pilihan kita aja. Kalau kita mau naik sampai puncaknya, maka harus naik kereta. Tidak ada pemandangan yang tidak menakjubkan semenjak saya memasuki wilayah Swiss, tidak terkecuali perjalanan menuju Mount Rigi.


See..perjalanan mengunakan kapal memanjakan diri saya dengan pemandangan yang begitu indah dan juga sensasi naik kapal tentunya. Satu-satunya kekurangan pergi menggunakan kapal adalah bau dari sisa pembakaran bahan bakar kapal yang bikin pusing kepala, baunya kayak solar.


Horee..saya sampai di Weggis. Semua yang mau ke Mount Rigi mesti turun di Weggis ini. Hati-hati jangan sampai terlewat dari tempat pemberhentiannya, karena ini bukan tempat pemberhentian terakhir dan gak semua orang turun di sini.


As if I could feel little part of heaven here.

Ini semacam "terminal"nya untuk naek kereta gantung ato cable car tadi. Weggis-Rigi-Kaltbad itu kayak trayeknya tuh cable car wara-wiri, yah kayak Kp.Rambutan-Bogor gitu deh hehehe.


Nah ini pemandangan dari atas kereta gantung. Bagi yang takut ketinggian, gak disaranin ngeliat kebawah yah, karena emang tinggi banget dan malah pusing kalo ngeliatin daratan yang makin lama makin jauh jaraknya.


Saya tiba di Rigi dan heeei..ini bola salju pertama saya, rasanya sesuatu banget..hehe bukanlah, dingin banget!

Bikin kupu-kupu kayak di pilem-pilem hollywood menyambut natal :D


Feel so close to the sky

Boneka saljuku :)

Gaya dulu di pinggir rel kereta

 
Seperti saya bilang tadi, masih harus naik kereta lagi untuk sampai ke puncak Rigi, meskipun kalau mau berhenti dan main ski di sini juga udah bisa.


Pemandangan yang bisa dilihat dari dalam kereta.

Sampai di puncak gunung Rigi langsung makan siang. Anginnya sangat kencang dan udara sangat-sangat dingin (yah iyalah orang di puncak gunung).  Saya yang tadinya memilih makan di luar restoran, gak ada lima belas menit langsung mutusin untuk pindah makan di dalam resto.


Stasiun terakhir ya di puncak Rigi ini. Sebelumnya ada beberapa stasiun di bawah sana yang gak sempet saya poto-potoin. Stasiun-stasiun itu juga merupakan tempat pemberhentian untuk orang-orang yang ingin main ski, jadi untuk main ski gak mesti sampai puncak gunung juga.


Entah ini rumah siapa, ato lebih tepatnya siapa yang kuat tinggal di atas puncak gunung berselimutkan salju abadi kayak gini yah?

 
Salju, salju dan salju ;)

Negri di atas awan.
 
Could see my brighter future here 
(consider it yes ;P)

Dear God, maybe you're taking nap up there like me down here hehehe..

This could be paradise

Saya habiskan siang menjelang sore saya di puncak Rigi. Saya sebenernya tertarik main papan luncur atau apapun namanya itu, tapi saya gak berani karena saya belum pernah main sama sekali dan badan saya gak terlatih untuk beraktifitas berat disuhu yang ekstrim seperti itu..apalagi main ski, lebih gak lagi X(


Dan tanpa direncanakan saya menikmati sunset di puncak Mount Rigi..thank God

Aku dan Rigi di puncaknya

Jadi inget Harry Potter, Lord of the Ring, ato Marlboro yah???

Wohooo.. sore menjelang malam makin dingin

Pak'e numpang kretanya donk

Sampai di dalam kereta pun lensa kamera berkabut


Dalam perjalanan pulang gak sengaja liat ada peta jalur ke Rigi. Yang mau liat trek perjalanannya silakan di zoom gambarnya ;)

Hari ketiga di kota Luzern. Sejauh mata melihat (kalo gak ke halang kabut dan gedung) pasti dihiasin gunung-gunung yang bagus banget.


Seperti pada umumnya kota-kota di Eropa, bersiihhh!

Ini dermaga kalau kita mau naik kapal ke Rigi kemarin.

Cup! dari domba.

Miniatur kota Luzern.

Ngecek jadwal misa minggu sambil moto-moto dalemnya gereja Jesuit.

Keluarga kudus dari Nazareth.

Bangunan-bangunan khas eropa dan danau membuat kota Luzern cantik banget.

Patung Bunda Maria di dalam menara "Kapellbrucke".








Di depan Kapellbrucke, ikon kota Luzern.

Belakang kanan saya adalah gereja Jesuit yang saya masuki tadi.

Saat saya lagi asik poto-poto, ada opa dan oma penduduk lokal bilang "saya senang melihat turis senang". Dan mereka memang ramah-ramah. Dari awal saya datang sampai hari ketiga di Swiss, setiap ketemu orang dan papasan muka dengan muka, mereka pasti akan memberikan senyuman, dan itu tidak saya temui di negara eropa yang sudah saya kunjungi sebelumnya.




Sambil jalan-jalan mengelilingi kota ternyata saya menemukan jalan untuk bisa menyusuri benteng. maka mulailah saya mengikuti "The Grey Cement Road".

Jalannya nanjak, gak maen-maen, seriusan, gak nyangka bakal pake usaha sedikit keras gini.

Semangat! meski udah ngos-ngosan..

Akhirnya nyampe atas bukit juga. Nyonyah gaya dulu lah.. ;P

Pemandangan kota dari balik benteng.

Di Hogwart..ngayal abis XD






Pemandangannya membuat perasaan tenang dan damai. 
Come and see, then you'll know what I feel.



Abis jalan-jalan muterin benteng saatnya makan siang ;)


Yeiy abis makan siang, kini saatnya belanja sovenir di pertokoan kota. Seneng juga menemukan sisi modern dari kota ini setelah tadi mundur ke abad 17an. 
Ini adalah salah satu pajangan toko yang begitu memikat hati saya. Menariknya adalah "Macaron" itu yang adalah kue khas Perancis (setau saya) tapi jadi pajangan besar di Swiss dan tulisan di sampingnya pula "Luxemburgeri", yang jadi bikin saya mikir ini jadi khasnya Perancis, Swiss ato Luxemburg sih?


Jalan-jalan sore itu adem. Sambil liat pemandangan, cari oleh-oleh dan ketemu penduduk lokal ;)

Dalam perjalanan menuju "The Lion Monument". 
(disini masih lucu singanya)


The Lion Monument. Sebagai peringatan akan tentara-tentara Swiss yang mati dalam pembantaian pada masa Revolusi Perancis. (disini udah sedih singanya) :"(

Aku dan Cow Moo..

Setelah seharian berkeliling kota, saatnya ke Gereja untuk ikut misa minggu sore 0:)


Meskipun ini Gereja Katolik, tapi sumpah selama misa saya gak tenang. Itu gara-gara tata upacaranya beda. Dikit-dikit nyanyi, antara bacaan sama mazmur tanggapan juga gak jelas, kan jadi ragu-ragu ini Gereja Katolik apa bukan. Tapi pas gitu masuk doa syukur agung dan Pastornya nyebutin Bapa Suci Benediktus, baru dah yakin itu Gereja katolik. Tapi yah udah tiga per empat durasi misa gitu deh gak yakinnya.


Pulang misa lanjut jalan lagi nikmatin kota 

Kok kaya sotosop yah..tapi asli ini bukan, ini hasil motret beneran.


 

Wuiih gereja tadi keliatan ada bintang di tengahnya kalo malem ternyata.

Aku dan bintang-bintang impianku 
(padahal lampu hiasan di jalan hehe)


Okay this is my last night in Luzern, have to pack and ready to move tomorrow.

Bye-bye ibis budget hotel yang murah tapi keren.

Sambil nunggu kereta duduk-duduk dulu depan loket karcees.

  
Here comes the train. Bye-bye Luzern, thank for amazing days that i've passed. Kota yang sangat indah dengan salju dan bangunan-bangunan bersejarahnya. Mewah dan glam dengan kemajuan kotanya (gara-gara banknya yg pasti). Dan yang sangat berkesan adalah penduduk kota yang ramah, murah senyum, tidak pelit menyapa dan membantu turis, dan dari sekian banyak penduduk kota yang saya temuin, pengemis itu cuma dua orang. Trus juga kalo pas mau nyebrang trus papasan sama mobil pasti mobilnya yang berenti.
Pokoknya Luzern berkesan dan bagus banget. Bagi teman-teman yang akan berlibur ke eropa, coba deh masukin Luzern-Switzerland sebagai salah satu destinasi tujuan kamu :) 

2 komentar:

  1. Mba.. boleh minta itenarary dan biaya selama di swiss ga? Terima kasih...

    BalasHapus
  2. Kaa boleh minta itenarary dan biaya selama di swiss? Ini email saya viradl@yahoo.com terima kasih :)

    BalasHapus